Dalam pembangunan gedung bertingkat atau jembatan, Anda pasti melihat tiang-tiang yang berdiri tegak menopang bangunan tersebut. Tiang yang menopang bangunan tersebut disebut sebagai tiang pancang atau pile. Tiang ini berfungsi untuk menahan sekaligus menyalurkan beban dari bangunan ke tanah. Untuk menguji ketahanan tiang pancang dapat menggunakan uji tiang pancang.
Tiang pancang adalah tiang tinggi yang dibuat dari baja, beton, dan kayu. Biasanya tiang pancang dibuat disesuaikan dengan bangunan yang akan dibangun. Dengan begitu, untuk menguji kekuatan tiang pancang dilakukan uji tiang pancang, sehingga tiang yang digunakan dapat menahan semua beban yang diberikan oleh struktur.
Terdapat berbagai jenis uji tiang pancang seperti uji tekan (statis dan dinamis), uji tarik, uji integritas, dan uji lateral. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Uji Tekan (Statis dan Dinamis)
Pengujian tiang pancang pertama adalah uji tekan baik statis dan dinamis. Uji tekan bertujuan untuk mendapatkan ketahanan tanah dan ketahanan tiang pancang yang diukur.
Pada uji tekan secara statis, jumlah tiang yang akan diuji berjumlah 1% dari jumlah tiang pancang dengan minimal 1 tiang uji. Jika tiang pancang yang diuji lebih dari 3, maka 25% dari pengujian dapat dilakukan menggunakan metode PDA.
2. Uji Tarik
Pengujian tiang pancang yang kedua adalah uji tarik. Uji tarik dilakukan untuk mendapatkan besaran tahanan tiang pancang akibat adanya gaya angkat air, gaya gempa, momen, dan lain-lainnya. Sebelum melakukan uji tarik, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti di bawah ini:
3. Uji Integritas
Uji integritas memberikan informasi tahanan tiang pancang melalui respon gelombang kejut yang ditangkap. Cara pengujian pada uji integritas dengan memberikan gelombang kejut dengan regangan rendah pada kepala tiang pancang. Kelemahan uji integritas adalah uji ini hanya dapat dilakukan pada tiang yang terbuat dari beton, dikarenakan adanya limitasi perbandingan diameter dengan panjang tiang.
Pemilihan tiang yang akan diuji pada uji integritas berdasarkan kecurigaan pengawas yang mengacu pada proses pelaksanaan pekerjaan pondasi. Jumlah tiang yang akan diuji menggunakan uji integritas berjumlah kurang dari 10% dari total pondasi yang ada.
4. Uji Lateral
Pengujian tiang pancang yang keempat adalah tes lateral. Tes lateral adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui defleksi tiang terhadap beban horizontal yang direncanakan. Pelaksanaan uji lateral biasanya dengan mendorong tiang pancang dengan jack hydraulic ke arah horizontal dengan pembebanan hingga 200% dari perencanaan.
Pembebanan dilakukan secara berkala mulai dari 50% hingga beban puncak sebesar 200%. Standar yang digunakan pada uji lateral tiang pancang adalah standar ASTM D3966-07 Standard Test Methods for Deep Foundations Under Lateral Load.
Berbagai jenis uji tiang pancang di atas dapat Anda gunakan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai ketahanan tiang pancang, sehingga Anda bisa memastikan bahwa tiang yang Anda gunakan tidak rusak.
PT Bumi Indonesia menyediakan jasa soi seluruh Indonesia. Pesan sekarang, dan bisa langsung datang hari ini. Order Now :
Kalimantan - Samarinda
Jl. Tantina I No 26 (Jl. A.M Sangaji)
Telp : 0541 - 745244
Hp : 0811590455 - 082155097777 - 08115585977 - 08115585971
Sulawesi - Makassar
Perumahan Delta Mas No 4 A Berua Raya - Daya
Hp : 0811590455 - 082155097777 - 08115585977 - 08115585971
Surabaya - Jawa Timur
Sidoarjo
Hp : 0811590455 - 082155097777 - 08115585977 - 08115585971
Bandung - Jawa Barat
Purwakarta (workshop) Cadas desa Ciptagumati
Hp : 0811590455 - 082155097777 - 08115585977 - 08115585971
Papua
Sentani Jayapura Jl. Sosial BPD v Gunung Jalur 5
Hp : 0811590455 - 082155097777 - 08115585977 - 0811558597155097777 - 08115585977 - 08115585971