Ide pertama yang muncul dalam pikiran seseorang saat mengukur jarak, luas dan volume yang paling mungkin menggunakan penggaris dalam satuan cm atau meter. Namun, ada situasi ketika itu tidak memungkinkan, seperti: obyek itu sendiri tidak ada lagi (tetapi foto dari objek yang diawetkan) atau objek tidak dapat dicapai (misalnya, daerah jauh atau di negara-negara tanpa infrastruktur yang memadai).
Selanjutnya, photogrametri adalah pilihan yang sempurna untuk mengukur dengan mudah berubah benda seperti cairan, pasir atau awan, seperti menghindari kontak fisik.
Selain itu, photogrametri memungkinkan seseorang untuk mengukur obyek yang bergerak cepat. Misalnya ini dapat berjalan atau terbang hewan atau gelombang. Dalam industri, kecepatan tinggi kamera dengan aktivasi simultan digunakan untuk mendapatkan data tentang proses deformasi (seperti tes kecelakaan dengan mobil).
Membandingkan teknik laser yang banyak tersebar saat ini baik dalam model medan menghasilkan dan dalam hal jarak dekat untuk mendapatkan sejumlah besar data titik 3D (padat titik awan) untuk photogrametri scanning, orang bisa perhatikan hal berikut. Keuntungan laser scanning adalah bahwa objek dapat menjadi rendah bertekstur situasi di mana teknik pencocokan photogrametri sering gagal. Di sisi lain, Laser scanning tidak dapat digunakan untuk benda bergerak cepat. Selain itu, laser scanning memakan waktu dan masih sangat mahal, dibandingkan dengan metode fotogrametri. Oleh karena itu, metode ini dapat dianggap sebagai saling melengkapi.